Memantik Pertumbuhan Kendaraan Listrik Nasional Melalui IEMS 2024

Memantik Pertumbuhan Kendaraan Listrik Nasional Melalui IEMS 2024

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko melaunching Kick-off Indonesia Research and Innovation (Inari) Expo 2024 pada peringatan HUT ke-3 BRIN di Kantor BJ Habibie, Jakarta, Minggu (28/4). Pada kesempatan tersebut, Handoko menyebutkan Inari Expo yang merupakan pameran riset dan inovasi terbesar di Indonesia itu akan dibuat lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya.

“Jadi kalau untuk Inari Expo tahun ini itu kami buat skalanya memang jauh lebih besar ya. Itu mungkin sekitar dua kali lipat dari biasanya yang sudah kita selenggarakan dengan cara kita melibatkan pameran bersama seluruh stakeholder, tidak hanya periset BRIN, tapi juga periset dari kampus, karena periset kampus itu jumlahnya jauh lebih besar sebenarnya. Dan juga riset yang dilakukan oleh industri. Dan tidak lupa juga di berbagai daerah, apalagi saat ini BRIDA itu sudah cukup banyak terbentuk ya di berbagai daerah di level provinsi maupun kabupaten dan kota. Jadi dari sisi skala itu akan jauh lebih besar,” tandasnya.

Dikatakan Handoko, Inari Expo akan menjadi ajang untuk menunjukkan pertanggungjawaban kepada publik apa saja capaian dan hasil riset dan inovasi yang telah dikembangkan oleh para putera-puteri terbaik bangsa. Inari Expo rencananya akan digelar pada 8-11 Agustus 2024, bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-29. 

“Jadi itu akan sekaligus sebagai wadah dan juga platform bagi kami untuk menunjukkan pertanggung jawaban kami kepada masyarakat atas apa yang sudah kami lakukan selama tiga tahun ini dan termasuk rencana-rencana apa yang akan kita lakukan ke depannya untuk menyongsong Indonesia maju yang tentunya hanya bisa maju berbasis ilmu pengetahuan, jadi kalau ekonomi juga ekonomi berbasis knowledge, yang memiliki nilai tambah tinggi dan juga kehidupan bernegara yang lebih maju, tidak hanya ekonominya maju tapi juga kehidupan masyarakatnya itu bisa lebih maju lagi ke depannya,” ucapnya.

Tak kalah jauh, dalam rangkaian Inari Expo 2024 juga terdapat pameran kendaraan listrik Indonesia Electric Motor Show (IEMS). Menurut Handoko, IEMS tahun ini akan menjadi momentum dalam mendorong titik awal Electric Vehicle atau kendaraan listrik itu semakin bisa diterima oleh masyarakat. Meskipun masih terbatas tetapi saat ini industri kendaraan listrik sudah menunjukkan ke arah sana. 

“Kami ingin untuk menjadikan IEMS bisa menjadi event nasional yang semakin besar. Dan secara spesifik kami ikut mendorong pertumbuhan dan juga ekspansi dari pemakaian kendaraan listrik. Khususnya kendaraan listrik berbasis baterai yang murni listrik baik itu roda dua maupun roda empat. Sebenarnya nanti juga akan ada itu kan apa semacam parade atau konvoi, mungkin roda dua atau mungkin roda empat juga. Ya jadi itu salah satunya juga untuk mendorong para produser, karena kendaraan listrik kan saat ini sudah banyak diproduksi oleh lokal juga khususnya yang roda dua. Jadi kita ini mendorong perusahaan lokal untuk bisa semakin berkembang di industri kendaraan listrik,” bebernya.

Pada kesempatan tersebut, Handoko juga menyatakan optimistisnya dengan ada transisi pergantian kepemimpinan nasional pasca Pemilihan Presiden 2024. Dia pun menyampaikan harapan dan keyakinan bahwa pemerintah yang baru itu akan melanjutkan apa yang sudah dibangun oleh Presiden Jokowi selama lima tahun terakhir, termasuk di dalamnya BRIN. “Jadi saya yakin itu akan terus melanjutkan. Justru kita harus mampu menjawab tantangan dan tanggung jawab yang jauh lebih besar. Karena kan kita sudah selesai semua proses transisi itu kan sudah selesai. Sehingga kita harus bisa menjawab tantangan-tantangan di pemerintahan yang akan datang,” katanya.

Apalagi di tengah situasi geopolitik yang juga kurang menyenangkan. Sehingga gejolak terkait fluktuasi harga, energi, pangan dan sebagainya itu juga menjadi masalah yang sudah nyata di hadapan kita. “Dalam pososi itu,BRIN harus mampu membantu pemerintah yang akan datang untuk memberikan solusi-solusi terbaik. Terutama permasalahan yang memang fokus kami di pangan dan energi yang basisnya sumber daya alam lokal,” ucapnya.

Dikatakannya, dalam dua tahun pertama BRIN telah fokus pada konsolidasi sumber daya baik manusia, infrastruktur, aset maupun anggaran. “Dan itu praktis sudah kita selesaikan, kita tuntaskan. Dan kemudian setelahnya kita sudah masuk ke memulai program-program riset nasional. Meskipun untuk sampai tahun 2024 ini kita masih memakai program Prioritas riset nasional yang 2020-2024,” katanya.

Dengan demikian, untuk setahun ke depan ini, lanjut Handoko, BRIN akan kembali pada posisi dan tugas sebenarnya. Menurutnya, BRIN harus menjadi jangkar pengungkit riset dan inovasi secara nasional melalui platform-platform riset dan inovasi yang memang besar yang memang tidak mungkin dilakukan oleh universitas apalagi oleh industri. Misalnya itu, riset yang terkait ekspedisi di laut yang besar-besaran dengan memakai armada kapal riset kemudian juga ekspedisi di darat yang terkait dengan biologi struktur. 

“Itu kan riset-riset yang memang raksasa yang membutuhkan sumber daya, daya dukung yang kuat. Dan di situlah sebenarnya peranan lembaga riset pemerintah yang besar seperti BRIN. Sehingga nanti seluruh periset-periset di kampus dan sebagainya itu bisa ikut dalam bentuk melakukan aktivitas dari sub-sub aktivitasnya itu. Kalau tidak ada jangkar seperti itu, yang lain tidak akan bisa masuk. Karena itu riset yang memang sangat besar dan membutuhkan biaya yang besar dengan infrastruktur yang luar biasa. Jadi kita mulai tahun ini sudah mulai masuk di situ. Kami ada 11 platform, termasuk ekspedisi ekonomi yang besar-besaran. Itu sudah kita mulai tahun ini. Jadi itu yang mungkin nanti akan menjadi pendorong untuk seluruh riset dan inovasi masyarakat,” sebutnya.